Sabtu, 30 Mei 2015

PENGGUNAAN DOSIS OVAPRIM YANG BERBEDA TERHADAP IKAN SERUKAN (OSTEOCHILUS Sp)




I.PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
            Ikan Serukan (Osteochilussp.) merupakan salah satu komoditas perikanan budidaya air tawar yang cukup potensial untuk dikembangkan.Ikan Serukan merupakan salah satu ikan air tawar yang dapat memijah sepanjang tahun.Rasa telur ikan serukan yang lezat dan bernilai gizi tinggi menjadi daya tarik masyarakat untuk menyukainya, sedangkan dagingnya kurang disukai karena tipis dan berduri banyak (Rismayanti 1998).
                Ketersediaan benih sebagai unsur yang mutlak dalam budidaya. Usaha budidaya tidak cukup bila hanya mengandalkan benih secara alami, karena bersifat musiman seperti ikan serukan (Osteochilussp) yang ditemukan hanya pada awal musim hujan. Penyediaan benih tidak hanya dalam jumlah yang cukup dan terus-menerus, tetapi diperlukan mutu yang baik serta tepat sasaran.
           
            Kabupaten Aceh Barat khususnya Kecamatan Pantee Ceuremen merupakan salah satu daerah di Kabupaten Aceh Barat yang paling banyak terdapat komoditas ikan air tawar ataupun sungai salah satunya adalah ikan serukan.Dengan dibudidayakan kolam ikan air tawar sebagai konsumsi rumah tangga di masyarakat, baik itu berupa kolam ikan air deras atau kolam ikan sistem biasa.keadaan ini memang sangat ditunjang dengan sumber air yang baik dan lahan yang masih cukup luas di Kecamatan Pantee Ceuremen.


1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka identifikasi masalah yang dapat diambil yaitu:
1.      Hormon ovaprim adalah jenis hormone yang paling umum atau popular digunakan untuk merangsang pemijahan ikan air tawar.
2.      Ovaprim memiliki respon yang berbeda terhadap spesies ikan air tawar,termasuk ikan serukan.
3.      Ikan serukan adalah salah satu ikan dari family cyprinidae,yang masih liar atau belum dibudidayakan saat ini.
4.      Perlunya dicobakan penyuntikan ovaprim dengan dosis yang berbeda untuk melihat daya rangsang atau ovulasi.
1.3 Tujuan Penelitian
1.      Penulis mengetahui waktu ovulasi ikan serukan setelah disuntik hormon yang berbeda.
2.      Untuk mengetahui dosis yang baik.
3.      Utuk mengetahui angka ovulasi (Ovulation Rate).
1.4 Manfaat Penelitian
1.      Penulis mengetahui waktu ovulasi ikan serukan setelah disuntik menggunakan hormone yang berbeda.
2.      Penulis mengetahui dosis yang optimal untuk ikan serukan.
3.      Penulis mengetahui angka ovulasi  (Ovulation Rate).





 II.TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi dan Ciri-ciri Ikan Serukan (Ostheochilussp)
Ikan Serukan yang terletak pada gambar 1 merupakan ikan air tawar yangtermasuk famili cyprinidae. Menurut Retno (2002) klasifikasi ikan serukan adalahsebagai berikut :Kelas : Pisces,Ordo : Ostariophysi,Sub-ordo :Cyprinoidea,Famili :Cyprinidae,Sub-famili : Cyprininae,Genus : Ostheochilus,Species : Ostheochilus hasselti cuvier and valenciennes,(Ostheochilus sp ).



Add caption

                                             Gambar 1.Ikan Serukan (Ostheochilus sp)
           
2.2 Habitat Ikan Serukan
           
2.3 Kebiasaan Makan Ikan Serukan
           
2.4 Reproduksi Ikan Serukan
            Reproduksi adalah kemampuan individu untuk menghasilkan keturunansebagai upaya untuk melestarikan jenis atau kelompoknya.Ikan memilikireproduksi yang berbeda-beda tergantung pada jenis, tingkah laku dan habitatnya.Sebagian ikan memiliki jumlah telur banyak, namun ukuran telur tersebut relatife kecil dan sintasannya rendah.Sebaliknya ikan yang memiliki telur yang sedikitmempunyai ukuran telur yang besar.
           
2.5 Kinerja Reproduksi
          
2.6 Manipulasi Hormon dalam Maturasi
                
2.7 Hormon Ovaprim
        Ovaprim adalah campuran analog salmon GnRH dan Anti dopamine dinyatakan bahwa setiap 1 mL ovaprim mengandung 20 mg sGnRH-a (D-Arg6-Trp7, Lcu8,Prog-NET) – LHRH dan 10 mg Anti dopamine. Ovaprim juga berperan dalam memacu terjadinya ovulasi. Pada proses pematangan gonad GnRH analog yang terkandung di dalamnya berperan merangsang hipofisa untuk melepaskan gonadotropin. Sedangkan sekresi gonadotropin akan dihambat oleh dopamine. Bila dopamine dihalangi dengan antagonisnya maka peran dopamine akan terhenti, sehingga sekresi gonadotropin akan meningkat (Gusrina, 2008).
          
            Novianto(2004) melaporkan,bahwa penyuntikan hormone ovaprim-C pada ikan sumatera (Puntius tetrazona) didapatkan dosis yang terbaik adalah 0,7 ml/kg terhadapa ovulasi dibandingkan dengan perlakuan lain 0,3 ml/kg,0,6ml/kg.
2.8 Induk Ikan Serukan (Osteochilus Sp)
          
           
III. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian
            Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari hingga bulan Maret 2015 bertempat di Laboratorium hatchery Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar, Meulaboh,Kabupaten Aceh Barat.
3.2 Alat Dan Bahan Penelitian
1. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Tabel 1 : Alat yang digunakan dalam penelitian
No       Nama Alat                              Kegunaan
1          Syring/spuit                             untuk menyuntik ikan percobaan
2          Kain lap                                   untuk menutup kepala ikan serukan
3          Jam                                         untuk mengamati waktu terjadinya ovulasi
                                                            (Jam).
4          Instalasi aerasi                         untuk memasuk oksigen ke dalam air
5          Skop net                                  untuk memindahkan/menangkap ikan.
6          Alat Tulis                                mencatat semua data yang diperoleh selama
penelitian
7          Kamera                                    untuk mendokumentasikan rangkaian
kegiatan pada penelitian
           

2.Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Tabel 2 : Bahan yang digunakan dalam penelitian
No       Nama Bahan              Kegunaan     
1          Ikan Serukan                           Sebagai ikan uji(±200gram) yang didapat
                                                            Dari Pante ceureumen            
2          Tissu                                        Untuk pembersih
3          Hormon Ovaprim                    Untuk merangsang ovulasi ikan serukan
4          Pakan buatan/pellet                 Untuk pakan selama pemeliharaan

3.3 Prosedur Penelitian
            Prosedur penelitian terdiri dari, Persiapan alat dan bahan, Seleksi Induk,dan Pemijahan Buatan.
3.3.1 Persiapan Alat dan Bahan
            Persiapan alat dan bahan penelitian merupakan tahapan pertama yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Kegiatan yang dilakukan meliputi penyediaan alat dan bahan yang dibutuhkan selama penelitian.
3.3.2 Seleksi Induk
        
3.3.3 Penyuntikan Ikan Serukan    

Induk yang sudah siap atau matang kelamin,Selanjutnya akan dilakukan penyuntikan sesuai dengan dosis perlakuan yaitu :
·         K  = Kontrol (Tanpa Perlakuan)
·         P1 = Dosis 0,3 ml/kg
·         P2 = Dosis 0,4 ml/kg
·         P3 = Dosis 0,5 ml/kg


3.4 Pengamatan
1.      Tingkat kematangan kelamin induk tiap bulan dilakukan pengecekan alat kelamin atau gamet ikan dengan cara distripping jika sudah siap,maka akan dilakukan penyuntikan.
2.      Waktu terjadinya ovulasi ( Jam) akan dilakukan pengamatan telur waktu terjadinya ovulasi  pertama kali sampai dengan selesai..
3.5 Rancangan Penelitian
            Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL).Rancangan acak lengkapyang digunakan terdiri dari 3 Perlakuan 1 Kontrol dengan masing-masing 3 kali ulangan.
            Rumus Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang digunakan adalah sebagai berikut :
Yij = µ + Pi
Dimana :
Yij  : Pengamatan perlakuan ke-I dan ulangan ke-j
µ     : Rataan Umum
Pi    : Pengaruh perlakuan ke-i
 : Galat perlakuan  ke-I dan ulangan ke-j
            Dari hasil percobaan yang dilakukan dengan 4 taraf perlakuan dengan masing-masing 3 kali ulangan,maka dapat ditabulasikan data sebagai berikut :


Tabel 3.Tabulasi Data dan Ulangan Rancangan Acak Lengkap
Ulangan (i)
Perlakuan (j)
Total
P1
P2
P3
P4
1
P11
P21
P31
P41

2
P12
P22
P32
P42

3
P13
P23
P33
P43

Total
P1..
P2..
P3..
P4..
P…
Rata-rata
P1/n
P2/n
P3/n
P4/n
P…/(i.j)

3.6 Parameter Uji
1.      Ovulation Rate (%)     =  Total ikan yang berovulasi  x 100
                                               Total ikan yang disuntik

2.      Fertilization Rate (%)  =  Total telur yang di fertilisasi (dibuahi)  x 100
                                               Total telur yang di ovulasikan
3.7 Analisis Data
            Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan gambar dan data yang di peroleh selanjutnya dianalisis secara ragam  dengan menggunakan analysis Of Varience (ANOVA).Jika terdapat perbedaan yang nyata akan dilakukan uji lanjut BNT.








IV.HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1  Hasil
4.1.1 Keberhasilan Pemijahan
            Dari penelitian tentang penggunaan  Hormon Ovaprim terhadap pemijahan buatan ikan serukan didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 4. Waktu Ovulasi (Jam)
Perlakuan
Ulangan
Dosis
Waktu
Penyuntikan
Waktu Ovulasi (Jam)
P1
1
2
3
0,3 ml
0,3 ml
0,3 ml
18.00
18.00
18.00
-
-
-
P2
1
2
3
0,4 ml
0,4 ml
0,4 ml
18.00
18.00
18.00
-

P3
1
2
3
0,5ml
0,5ml
0,5ml
18.00
18.00
18.00



4.1.2 Fekunditas
4.1.3 Derajat Pembuahan (Fertilization Rate [Fᴿ])
4.2 Pembahasan


                                                      V.KESIMPULAN DAN SARAN 


5.1 Kesimpulan

MAAF SENGAJA TIDAK DILENGKAPI BLOG NYA HIHIHIHI :D
5.2 Saran
               

DAFTAR PUSTAKA

Effendie, M.I. 1979. Biologi Perikanan Cetakan I. Yayasan Dewi Sri, Bogor.

Fujaya, Y. 2004. Fisiologi Ikan, Dasar Pengembangan Teknologi Perikanan. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Gusrina. 2008. Budidaya Ikan untuk SMK. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Nugraha, F. 2004. Embriogenesis dan perkembangan larva ikan rainbow.

Novianto. 2004. Evaluasi penyuntikan ovaprim-c dengan dosis yang berbeda kepada ikan sumatera (Puntius Tetrazona). Skripsi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.Universitas Intitut Pertanian Bogor.

Osman MS, Barva P, Rahman MTD, Sarker S,2012. Induced breeding of Labeorohita Using Synthetic Hormone Ovaprim in Banglades :An Approach Camparison of 3 Prescribed Amount.Research Communication.Sci dan Cult,78 (7-8) 338-342.

Rismayanti, D. 1998. Bioteknologi Ikan Nilem (Osteoc hilushasselti C. V.) di Kabupaten Purwakarta dan Karawang Provinsi Jawa Barat.Skripsi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.IPB.

Sinjal.2014.Ovaprim effectiveness on spawning time,egg hathability and survival rate of African Catfish larvae,Clarias gariepinus).Budidaya Perairan Januari.Vol.2 No.1: 14-21.

Sambara, S. 1989. Keberhasilan penggunaan Sperma Ikan Nilem (Osteoc hilushasselti C. V.) Pada Ginogenesis Ikan Mas (Cyprinus carpio L.). Karya Ilmiah. Jurusan Budidaya. Fakultas perikanan. IPB

Saanin, H. 1968. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan Cetakan I. Bina Cipta, Jakarta.

Santoso. 1997. Pembenihan Jambal Siam (Pangasius sutchi). Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian, Jakarta.

Sumantadinata, K. 1981. Perkembangbiakan Ikan – Ikan Peliharaan Indonesia. Fakultas Perikanan, Bogor.

Susanto, H. 2001. Budidaya Ikan di Pekarangan. Penebar Swadaya, Jakarta.

Susanto, H. 1999. Teknik Kawin Suntik Ikan Ekonomis. Penebar Swadaya, Jakarta.


Sutisna, D.H. dan R. Sutarmanto. 1995. Pembenihan Ikan Air Tawar. Kanisius, Yogyakarta.

Triyani, E. 2002. Fertilisasi Telur Ikan Nilem (Ostiochilus hasselti) yang Dioviposisikan Tiga Jam Setelah Waktu Pemijahan. Skripsi Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.

Zairin, M. 2002. Sex Refersal Memproduksi Benih Ikan Jantan dan Betina. Penebar Swadaya, Jakarta.