I.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ikan
Serukan (Osteochilussp.) merupakan salah satu komoditas perikanan budidaya
air tawar yang cukup potensial untuk dikembangkan.Ikan Serukan merupakan salah
satu ikan air tawar yang dapat memijah sepanjang tahun.Rasa telur ikan serukan
yang lezat dan bernilai gizi tinggi menjadi daya tarik masyarakat untuk
menyukainya, sedangkan dagingnya kurang disukai karena tipis dan berduri banyak
(Rismayanti 1998).
Ketersediaan
benih sebagai unsur yang mutlak dalam budidaya. Usaha budidaya tidak cukup bila
hanya mengandalkan benih secara alami, karena bersifat musiman seperti ikan serukan (Osteochilussp) yang ditemukan hanya pada awal
musim hujan. Penyediaan benih tidak hanya dalam jumlah yang cukup dan
terus-menerus, tetapi diperlukan mutu yang baik serta tepat sasaran.
Kabupaten Aceh Barat khususnya
Kecamatan Pantee Ceuremen merupakan salah satu daerah di Kabupaten Aceh Barat
yang paling banyak terdapat komoditas ikan air tawar ataupun sungai salah
satunya adalah ikan serukan.Dengan dibudidayakan kolam ikan air tawar sebagai
konsumsi rumah tangga di masyarakat, baik itu berupa kolam ikan air deras atau
kolam ikan sistem biasa.keadaan ini memang sangat ditunjang dengan sumber air
yang baik dan lahan yang masih cukup luas di Kecamatan Pantee Ceuremen.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka identifikasi
masalah yang dapat diambil yaitu:
1.
Hormon
ovaprim adalah jenis hormone yang paling umum atau popular digunakan untuk
merangsang pemijahan ikan air tawar.
2.
Ovaprim
memiliki respon yang berbeda terhadap spesies ikan air tawar,termasuk ikan
serukan.
3.
Ikan
serukan adalah salah satu ikan dari family cyprinidae,yang masih liar atau
belum dibudidayakan saat ini.
4.
Perlunya
dicobakan penyuntikan ovaprim dengan dosis yang berbeda untuk melihat daya
rangsang atau ovulasi.
1.3 Tujuan Penelitian
1.
Penulis mengetahui waktu ovulasi ikan serukan
setelah disuntik hormon yang berbeda.
2.
Untuk mengetahui dosis yang baik.
3.
Utuk mengetahui angka ovulasi (Ovulation Rate).
1.4 Manfaat Penelitian
1.
Penulis
mengetahui waktu ovulasi ikan serukan setelah disuntik menggunakan hormone yang
berbeda.
2.
Penulis
mengetahui dosis yang optimal untuk ikan serukan.
3.
Penulis
mengetahui angka ovulasi (Ovulation
Rate).
II.TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi dan
Ciri-ciri Ikan Serukan (Ostheochilussp)
Ikan
Serukan yang terletak pada gambar 1 merupakan ikan air tawar yangtermasuk
famili cyprinidae. Menurut Retno (2002) klasifikasi ikan serukan adalahsebagai
berikut :Kelas : Pisces,Ordo : Ostariophysi,Sub-ordo :Cyprinoidea,Famili :Cyprinidae,Sub-famili
: Cyprininae,Genus : Ostheochilus,Species : Ostheochilus hasselti cuvier
and valenciennes,(Ostheochilus sp ).
Add caption |
Gambar
1.Ikan Serukan (Ostheochilus sp)
2.2
Habitat Ikan Serukan
2.3
Kebiasaan Makan Ikan Serukan
2.4
Reproduksi Ikan Serukan
Reproduksi adalah kemampuan individu
untuk menghasilkan keturunansebagai upaya untuk melestarikan jenis atau kelompoknya.Ikan
memilikireproduksi yang berbeda-beda tergantung pada jenis, tingkah laku dan
habitatnya.Sebagian ikan memiliki jumlah telur banyak, namun ukuran telur
tersebut relatife kecil dan sintasannya rendah.Sebaliknya ikan yang
memiliki telur yang sedikitmempunyai ukuran telur yang besar.
2.5
Kinerja Reproduksi
2.6 Manipulasi
Hormon dalam Maturasi
2.7 Hormon Ovaprim
Ovaprim adalah campuran
analog salmon GnRH dan Anti dopamine dinyatakan bahwa setiap 1 mL ovaprim
mengandung 20 mg sGnRH-a (D-Arg6-Trp7, Lcu8,Prog-NET) – LHRH dan 10 mg Anti
dopamine. Ovaprim juga berperan dalam memacu terjadinya ovulasi. Pada proses
pematangan gonad GnRH analog yang terkandung di dalamnya berperan merangsang
hipofisa untuk melepaskan gonadotropin. Sedangkan sekresi gonadotropin akan
dihambat oleh dopamine. Bila dopamine dihalangi dengan antagonisnya maka peran
dopamine akan terhenti, sehingga sekresi gonadotropin akan meningkat (Gusrina,
2008).
Novianto(2004) melaporkan,bahwa penyuntikan hormone ovaprim-C pada ikan sumatera
(Puntius tetrazona) didapatkan dosis yang terbaik adalah 0,7 ml/kg terhadapa
ovulasi dibandingkan dengan perlakuan lain 0,3 ml/kg,0,6ml/kg.
2.8 Induk Ikan Serukan (Osteochilus Sp)
III.
METODE
PENELITIAN
3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian
Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Januari
hingga bulan Maret
2015
bertempat di Laboratorium hatchery Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Teuku Umar, Meulaboh,Kabupaten Aceh Barat.
3.2 Alat Dan Bahan Penelitian
1. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Tabel 1 : Alat yang digunakan dalam penelitian
No Nama Alat Kegunaan
|
1 Syring/spuit untuk menyuntik
ikan percobaan
|
2 Kain
lap untuk
menutup kepala ikan serukan
|
3 Jam untuk
mengamati waktu terjadinya
ovulasi
(Jam).
|
4 Instalasi
aerasi untuk
memasuk
oksigen ke dalam air
|
5 Skop
net untuk
memindahkan/menangkap
ikan.
|
6 Alat
Tulis mencatat
semua data yang diperoleh selama
|
penelitian
|
7 Kamera untuk
mendokumentasikan rangkaian
|
kegiatan pada penelitian
|
2.Bahan
Bahan-bahan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah :
Tabel 2 : Bahan yang
digunakan dalam penelitian
No Nama
Bahan Kegunaan
|
1 Ikan Serukan Sebagai
ikan uji(±200gram) yang didapat
Dari Pante ceureumen
|
2 Tissu Untuk
pembersih
|
3 Hormon
Ovaprim Untuk merangsang
ovulasi ikan serukan
|
4 Pakan
buatan/pellet Untuk
pakan selama pemeliharaan
|
3.3 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian
terdiri dari, Persiapan alat dan bahan, Seleksi Induk,dan Pemijahan Buatan.
3.3.1 Persiapan Alat dan Bahan
Persiapan alat dan
bahan penelitian merupakan tahapan pertama yang akan dilakukan dalam penelitian
ini. Kegiatan yang dilakukan meliputi penyediaan alat dan bahan yang dibutuhkan
selama penelitian.
3.3.2 Seleksi Induk
3.3.3 Penyuntikan Ikan Serukan
Induk yang sudah siap atau matang kelamin,Selanjutnya akan dilakukan
penyuntikan sesuai dengan dosis perlakuan yaitu :
·
K = Kontrol (Tanpa Perlakuan)
·
P1
= Dosis 0,3 ml/kg
·
P2
= Dosis 0,4 ml/kg
·
P3
= Dosis 0,5 ml/kg
3.4 Pengamatan
1.
Tingkat
kematangan kelamin induk tiap bulan dilakukan pengecekan alat kelamin atau
gamet ikan dengan cara distripping jika sudah siap,maka akan dilakukan
penyuntikan.
2.
Waktu
terjadinya ovulasi ( Jam) akan dilakukan pengamatan telur waktu terjadinya
ovulasi pertama kali sampai dengan
selesai..
3.5 Rancangan Penelitian
Rancangan
percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL).Rancangan acak
lengkapyang digunakan terdiri dari 3 Perlakuan 1 Kontrol dengan masing-masing 3 kali
ulangan.
Rumus
Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang digunakan adalah sebagai berikut :
Yij = µ + Pi
Dimana :
Yij : Pengamatan
perlakuan ke-I dan ulangan ke-j
µ : Rataan
Umum
Pi : Pengaruh
perlakuan ke-i
: Galat perlakuan ke-I dan ulangan ke-j
Dari
hasil percobaan yang dilakukan dengan 4 taraf perlakuan dengan masing-masing 3
kali ulangan,maka dapat ditabulasikan data sebagai berikut :
Tabel 3.Tabulasi Data dan Ulangan Rancangan Acak
Lengkap
Ulangan (i)
|
Perlakuan (j)
|
Total
|
|||
P1
|
P2
|
P3
|
P4
|
||
1
|
P11
|
P21
|
P31
|
P41
|
|
2
|
P12
|
P22
|
P32
|
P42
|
|
3
|
P13
|
P23
|
P33
|
P43
|
|
Total
|
P1..
|
P2..
|
P3..
|
P4..
|
P…
|
Rata-rata
|
P1/n
|
P2/n
|
P3/n
|
P4/n
|
P…/(i.j)
|
3.6
Parameter Uji
1.
Ovulation Rate
(%) =
Total ikan yang berovulasi
x 100
Total ikan
yang disuntik
2.
Fertilization
Rate (%) = Total telur yang di fertilisasi (dibuahi) x 100
Total telur yang di ovulasikan
3.7 Analisis Data
Data yang diperoleh
disajikan dalam bentuk tabel dan gambar dan data yang di peroleh selanjutnya dianalisis secara
ragam dengan menggunakan analysis Of
Varience (ANOVA).Jika terdapat perbedaan yang nyata akan dilakukan uji lanjut
BNT.
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Keberhasilan
Pemijahan
Dari
penelitian tentang penggunaan Hormon
Ovaprim terhadap pemijahan buatan ikan serukan didapatkan hasil sebagai berikut
:
Tabel 4. Waktu Ovulasi (Jam)
Perlakuan
|
Ulangan
|
Dosis
|
Waktu
Penyuntikan
|
Waktu Ovulasi (Jam)
|
P1
|
1
2
3
|
0,3 ml
0,3 ml
0,3 ml
|
18.00
18.00
18.00
|
-
-
-
|
P2
|
1
2
3
|
0,4 ml
0,4 ml
0,4 ml
|
18.00
18.00
18.00
|
-
|
P3
|
1
2
3
|
0,5ml
0,5ml
0,5ml
|
18.00
18.00
18.00
|
4.1.2
Fekunditas
4.1.3
Derajat Pembuahan (Fertilization Rate [Fᴿ])
4.2
Pembahasan
V.KESIMPULAN
DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
5.2
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Effendie,
M.I. 1979. Biologi Perikanan Cetakan I. Yayasan Dewi Sri, Bogor.
Fujaya,
Y. 2004. Fisiologi Ikan, Dasar Pengembangan Teknologi Perikanan. Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta.
Gusrina.
2008. Budidaya Ikan untuk SMK. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Nugraha,
F. 2004. Embriogenesis dan perkembangan larva ikan rainbow.
Novianto. 2004. Evaluasi penyuntikan
ovaprim-c dengan dosis yang berbeda kepada ikan sumatera (Puntius Tetrazona). Skripsi
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.Universitas Intitut Pertanian Bogor.
Osman
MS, Barva P, Rahman MTD, Sarker S,2012. Induced breeding of Labeorohita Using
Synthetic Hormone Ovaprim in Banglades :An Approach Camparison of 3 Prescribed
Amount.Research Communication.Sci dan Cult,78 (7-8) 338-342.
Rismayanti, D. 1998. Bioteknologi Ikan
Nilem (Osteoc hilushasselti C. V.) di Kabupaten Purwakarta dan Karawang
Provinsi Jawa Barat.Skripsi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.IPB.
Sinjal.2014.Ovaprim effectiveness on
spawning time,egg hathability and survival rate of African Catfish
larvae,Clarias gariepinus).Budidaya Perairan Januari.Vol.2 No.1: 14-21.
Sambara,
S. 1989. Keberhasilan penggunaan Sperma Ikan Nilem (Osteoc hilushasselti C.
V.) Pada Ginogenesis Ikan Mas (Cyprinus carpio L.). Karya Ilmiah.
Jurusan Budidaya. Fakultas perikanan. IPB
Saanin,
H. 1968. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan Cetakan I. Bina Cipta, Jakarta.
Santoso.
1997. Pembenihan Jambal Siam (Pangasius sutchi). Instalasi Penelitian dan
Pengkajian Teknologi Pertanian, Jakarta.
Sumantadinata,
K. 1981. Perkembangbiakan Ikan – Ikan Peliharaan Indonesia. Fakultas Perikanan,
Bogor.
Susanto,
H. 2001. Budidaya Ikan di Pekarangan. Penebar Swadaya, Jakarta.
Susanto,
H. 1999. Teknik Kawin Suntik Ikan Ekonomis. Penebar Swadaya, Jakarta.
Sutisna,
D.H. dan R. Sutarmanto. 1995. Pembenihan Ikan Air Tawar. Kanisius, Yogyakarta.
Triyani,
E. 2002. Fertilisasi Telur Ikan Nilem (Ostiochilus hasselti) yang
Dioviposisikan Tiga Jam Setelah Waktu Pemijahan. Skripsi Fakultas Biologi Universitas
Jenderal Soedirman, Purwokerto.
Zairin,
M. 2002. Sex Refersal Memproduksi Benih Ikan Jantan dan Betina. Penebar
Swadaya, Jakarta.